Tentang Keutamaan Menjaga Kesehatan dalam Perspektif Islam
Tentang Keutamaan Menjaga Kesehatan dalam Perspektif Islam
Bagaimana Menciptakan Kesehatan dalam Perspektif Islam?
Kesehatan merupakan keberlanjutan utama yang diharapkan oleh setiap individu di antara kita. Tidak ada yang sebanding dengan nilai kesehatan, karena kesehatan dianggap sebagai kekayaan yang paling berharga.
Keadaan sehat merujuk pada kondisi fisik di mana semua fungsi tubuh berjalan dengan baik. Kesembuhan setelah mengalami penyakit dianggap sebagai anugerah terbaik dari Allah kepada manusia. Dalam ajaran Islam, terdapat panduan untuk menjaga kesehatan melalui pemeliharaan kebersihan, pelaksanaan syariat wudhu, dan kebersihan diri secara berkala.
Sebagai hamba Allah yang berada dalam keadaan sehat, kita diwajibkan bersyukur atas nikmat kesehatan yang diberikan dan menjauhi sikap tidak bersyukur. Nabi Muhammad saw. pernah bersabda, "Ada dua anugerah yang banyak manusia tertipu karenanya, yaitu kesehatan yang baik dan waktu luang" (HR. Bukhari).
Abu Darda bertanya kepada Nabi saw., "Jika saya sembuh dari sakit dan bersyukur, apakah itu lebih baik daripada sakit dan bersabar?" Nabi saw. menjawab, "Rasul Allah juga mencintai kesehatan seperti yang kamu cintai."
Rasulullah saw. juga menyampaikan, "Barangsiapa bangun di pagi hari dalam keadaan badan sehat, jiwa bugar, dan rezekinya terjamin, maka dia seolah-olah memiliki seluruh dunia."
Dalam konteks menjaga kesehatan, Islam mengajarkan konsep pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Mencegah segala hal yang dapat mengurangi daya tahan tubuh lebih diutamakan daripada mengobati setelah sakit. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai kesehatan dalam ajaran Islam.
Menurut penelitian Ali Mu'nis, seorang dokter spesialis internal di Fakultas Kedokteran Universitas 'Ain Syams Cairo, konsep-konsep medis modern mencerminkan kesesuaian dengan praktik-praktik pengobatan yang disyariatkan dalam Islam.
Para ulama sepakat bahwa di balik perintah-perintah agama, termasuk ibadah, terdapat hikmah dan manfaat fisik serta psikologis bagi kesehatan manusia. Melalui pelaksanaan kewajiban agama, baik penyakit fisik maupun mental dapat terjaga.
Untuk menjaga kesehatan, para pakar kesehatan merekomendasikan konsumsi gizi yang cukup, pemantauan asupan makanan dan minuman, serta penggunaan multivitamin untuk menjaga kebugaran tubuh. Olahraga yang cukup, keseimbangan antara aktivitas dan istirahat, juga berpengaruh signifikan.
Selain itu, menjaga kesehatan jiwa juga sangat penting. Melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai hamba Allah, meningkatkan kualitas shalat, banyak berdzikir, dan beramal baik, serta berdoa agar dilindungi dari penyakit hati, merupakan langkah-langkah yang mendukung kesehatan jiwa.
Terakhir, menciptakan lingkungan yang bersih di sekitar kita juga berkontribusi positif dalam menjaga kesehatan. Dengan demikian, melalui pendekatan holistik ini, kita dapat meraih kesehatan secara optimal dalam kerangka nilai-nilai Islam.